i just feel it, write it down, and this your time to read it!

Hari Sabtu, 16 Juni tahun 2007 kemaren, gw sama temen2 yg terdiri dari April dan Metta serta didampingi ibu guru kami yg tercinta, Bu Marcel pergi bwat memenuhi panggilan suatu redaksi majalah.

Jadi, disana ternyata kami akan melakukan sebuah bedah buku!!

Maksudnya, bukan bukunya diodel-odel trus dilem-lemin lagi, tapi membedah isinya, dan serba-serbi tentang novel tersebut. Bisa aja kelebihannya, kekurangannya, isinya, pokoknya semuanya di bedah.

Bedah buku ini, ternyata bakal buat mengisi kolom artikel….hmmmm, apa yah namanya?? Gw jg lupa! Pokoknya ada kolom artikel di majalah tersebut yang isinya buat mengkritik novel2 terbaru, dalam dan luar negeri. Majalah ini namanya ‘Bukuné’ dengan cara membaca ‘e’ seperti ‘entong’.

Bukuné merupakan majalah baru di Indonesia, launchingnya ajah bulan agustus gitu. Majalah ini pertama diedarin secara ‘free’, tapi ntar bulan agustus, sudah mulai edisi bayar, dgn cukup mengeluarkan selembar uang berwarna ungu kemerah-merahan dimana terpampang gambar Sultan Mahmud Badaruddin II dengan amat sangat gantengnya plus senyum mautnya pula. Ohya, plus lagu;

‘Lirikan matamu menarik hatiii…Oh, senyumanmuuu manizz sekaleee… sehingga membuat, akuuuu tergooodaa..a.aa.aa..’ Oh sultan mahmudddd… (ya elah??)

Ceritanya, kita pertama sudah disuruh baca tuh buku dulu. Habis itu, kita baru diundang mereka beberapa hari kemudian tepatnya hari Sabtu itu. Disana, gw kira kita bakalan benar2 diskusi berat, makanya sebelum tuh taksi nyampe, gw dah mo duet pipis ma kebelet boker ajah bawaannya. Ternyata, mereka welcome banget sama kita, ditaraktir pula, dipotret juga, halah…. Diskusinya berjalan lancer banget, suasananya nyaman, pokoe pas banget. Kita udah kayak cerita2 ajah, jdnya nggak grogi dan malah bisa ngebahas tuh novel dengan amat sangat baik.

Novel itu bercerita tentang sosok seorang laki-laki anak kuliahan yg bernama, Jono, Jomblo lima tahun yang nggak laku-laku. Hal ini disebabkan karena dia punya kriteria fisik cewek yang tingggiiii banget, nggak boleh inilah, itulah, ginilah, ma begonolah. Akhirnya, dia capek sendiri trus diikutilah cara temannya dapet cewek lewat chatting. Dia akhirnya dapet cewek, tapi setelah hampir sebulan dia nggak pernah ketemu sama tuh cewek. Tapi, Jono udah terlanjur jatuh cintroong. Akhirnya, setelah dia ketemuan, cewek ini sesuai banget sama kriteria Jono. Masalah mulai, saat Jono sadar bahwa ada yang berbeda dengan si cewek saat ngobrol lewat chatting dengan saat mereka bertemu. Kadang dia jaim kalau ketemuan, tapi lebih ceriwis kalau lewat chatting.

Apakah dia benar2 cewek chatting itu?? Atau apakah cewek itu orang yang paling dibenci Jono?? Siapakah cewek itu sebenarnya sehh?!!

Nah, nah,nah… apa yang terjadi setelah itu, mendingan baca ajah sendiri.

Menurut gw, buku ini bisa kita nikmati saat waktu2 senggang nggak ada kerjaan gitu. Buku ini bukan buku berat yang masuk golongan novel sastra. Novel ini punya label ‘Komedi Cinta’ yang cukup menghibur. Pesan yang mau disampaikan si penulis lewat buku ini, benar2 dapat kita tangkap dengan mengikuti alur cerita yang ringan dan terus bergulir. Isinya, paslah dengan kondisi remaja sekarang dengan berbagai persoalan cintanya. Hanya, penokohan latar dan tokoh utama yang kurang kuat dan kurang mendukung untuk terciptanya suatu bentuk imajinasi dari latar tempat dan lakonnya sendiri. Selebihnya, cukup menghibur, ringan, dan mengalir. Desain cover nya juga menarik, ‘eye-catching’ simple minimalis tapi langsung keliatan.

Jadi, kalau2 ada waktu senggang, bolehlah baca buku ini.

Pahami ceritanya, tangkap maknanya, lalu lakukanlah dalam kehidupan,
karena itulah yang seharusnya kita lihat
dari makna sebuah
buku…..


* Pemred majalahnya ternyata seorang penulis gila yg bikin buku sesuai cerita kehidupan sehari-harinya yang ternyata, ampyuuun… sinting, gokil, and unbelievable banget. Si kambing makan rumput *



rgrds_

Akhir tahun ajaran kayak bulan Juni ini, merupakan akhir yang sedih buat gw dan kelas ilmu pasti gw. Disaat kita sudah dapat menyatukan tawa kita bersama, berbagi cerita, dan jalan2 bareng, kita malah sudah harus berpisah.

Hari Jumat, 15 Juni kemarin, kita sama-sama BBQ-an bareng. Anak2 yang tadinya nggak bisa disatukan karena perbedaan prinsip dan idealisme yang dipegang teguh ( Maksudnya, golongan kawanan Einstein yang amat sangat rajin dan pintar melawan golongan kasta rendahnya Jim Carrey yg pecicilan-tak bias diatur-malas dan berakibat pada kebodohan), akhirnya bisa disatukan juga.

Ahhhh, memang semuanya tak bisa ditebak…
Disaat waktu terus saja menggerogoti…
Badan ini rasanya tak mampu tuk berlari…
Terlalu lelah untuk menyaingi,
Kuteriakkan kata berhenti…
Tapi tetap saja,
Waktu terus saja menggerogoti.

Ahhh, memang waktu tak bisa diulang…
Inginnya ku memandang..
Indahnya saat dimana kita bersenang,
Menghabiskan waktu bermain layang-layang,
Di ladang milik paman..

*loh…loh..loh… jadi aneh puisinya, wakakakakak,,,*


Yah pokoknya, memang sesal datang terlambat. Menyadari tuk menghargai apa yang ada di depan kita memang seharusnya kita lakukan apapun itu konsekuensinya, daripada menyesal karena tak sadar bahwa apa yang ada di depan mata kita itu sangat berharga dan lebih terasa berharganya setelah semuanya hilang, tak ada lagi di depan kita.

Kelasku yang tersayang, kau akan selalu daku kenang.
Teman2ku yang malang karena gilanya, semoga kita selalu dapat berseng-senang.
Mendapatkan lagi teman yang baik di kelas berikutnya, untuk bersama-sama berjibaku dengan angka-angka, dan tentunya lulus bersamaaaaaaaaaa.
.
Berce, kita ketemu di Jogja nonton bareng…
Nadya, Dumpreet, Vania, Cilla, Boneng, Ivan, Baba, Ernest, Otto, Ferninda, Cindy, Terence, Aswin, Kiel, Bayushi, Payoga, all of u guyz..

Miss u all ............................................................................................................................................
i’ll never forget it even just try to erase it, I’ll never do that.

Promise.


Rgrds_

Libur tlah tiba, libur tlah tiba, Horeee….Horeeee…, Horeeee….

Jalan-jalan ke rumah eyang.
Nonton.
Jalan-jalan lagi.
Nonton lagi.
Tapi,
Abis libur baru deh menderita.
Naik klas tiga, bingung milih cita-cita.
Mau yg ini, pengen yg itu, lihat yg ono, tertarik yg ntuh…

Fiuhhh, susah memang pilih jurusan, sama susahnya kayak ngupas kulit duren pake jari kaki, mata tertutup, dan lidah menjulur (Don’t try it at home, kids).

Takut, takut, ntar salah pilih jurusan lagi kan berabe tuh.
Katanya sih lewat tes uji minat dan bakat, tapi nyatanya, kita bisa memanipulasi jawaban, jadinya nggak pure keinginan kita. Alhasil, salah jurusan. Itu kata kakak2 kelas lho...
Mengenali kemampuan sih udah, tapi takutnya kelewat percaya diri lagi. Kan sekarang selain flu burung ada penyakit laen yang mengincar para remaja yakni, narcism sindrome..

Gw sendiri sekarang emang ada di jurusan Ilmu pasti, karena mending kan yg pasti-pasti aja deh, haha...
Ini semua lewat perjuanagn keras gw setelah berjibaku dgn berbagai pilihan yg menggoda seperti kelas bahasa. Tetapi dengan satu tujuan dan cita-cita yg bulat maka gw berhasil menaklukkan segala soal-soal 'fisika, kimia, dan matematika' yg akhirnya tak berdaya di tangan gw. Tapi setelah itu, sekarang gw malah jd ragu akan pilihan pertama ku yg sebenarnya menyertai diriku untuk survive di kelas Ilmu yg pasti itu.

Tapi emang, akhirnya setelah gw merenungkan 3 hari 3 malam dan selama proses penulisan artikel ini, memang pilihan pertamaku lah yg akan kupilih nantinya.

Architecture I’m Coming, Babe… (tepuk tangan riuh menyertai berdirinya saya; ‘Terimakasih…Terimakasih…’)

Kisah dipilihnya Jurusan Arsitek bakal gw lanjutin, setelah hati ini mantap, dan jiwa ini sehat, hehe.

Doakan yah, semoga tidak ada halang rintang dan godaan yg menggoda serta SPMB yg tak terlalu menuntut saya menjadi gila nantinya.

Kelas tiga, kita hadapi dengan ceria, senyum indah tersungging, dan semangat mengglora, hati bergembira. (Padahal belom terima raport, duh gawat deh! Kepedean nih gw, pastinya naik lah yah??!! Yah, naik kok *menepuk pundak sendiri*)

Bagi sesama, jangan ragu memilih jurusan, karena cita-cita ada di kemauan yg keras dan usaha serta doa mak-babe yg mengiringi.

EQ more important than IQ.

Berce, Dumpret, Boneng, Baba, Vania, Cilla, and Ivan, Satu Bhe Crew, few of XIA2’s crazy people, April and Debbie, senangnya jika kita bisa sekelas.

Membuat Hidup lebih Hidup_



Rgrds_
salam cupcup wow-wow...

Kadang orang butuh yg namanya sosok untuk dianut.
Apalagi kebanyakan kaum remaja. Mencari Jati Diri itu, susah-susah gampang.
Kalau bisa dibeli, mungkin banyak yg membeli.
Beli 3 gratis 1, atau 2 in 1, atau malah beli sekarang gratis besok, maksudnya besok-besok gitu….
Tetapi kalau bisa dicari kenapa tidak mencarinya?? Betul tidak??
Karena, proses mencari itulah yg merupakan refleksi Jati Diri kita.
Pencarian itulah proses pematangan jati diri kita yg sebenarnya.

Idola menggoda, Fans menggila,
Dalam proses pencarian, banyak idola2, pahlawan2, dan tokoh yg muncul dan merasuki hati dan pikiran, batin dan jiwa.
Bisa saja anak2 mengidolakan Spiderman, Batman, bahkan Mas Tukul.
Nggak salah.
Tapi, kadang ada yg sampai menggila.
Nggak tahu kenapa.
Obsesi?? Mungkin.

Menggilai Brad Pitt, pasti gila sama cakepnya.
Bukankah seharusnya menggilai actingnya.
Menggilai George Clooney, pasti gila sama seksinya, hehe…
Bukankah seharusnya menggilai pintarnya.
Menggilai Alonsonya Mc Laren, pasti menggilai jambangnya (red-pengalaman pribadi, hoho…)
Bukankah seharusnya menggilai kemahirannya.
Seperti ini, berarti bisa disebut ‘Salah menggilai’.

Kalau Einstein secakep Keanu Reeves apa jadinya?? Ckckckck…

Nah, kayak-kayak gini nih yg sering salah kaprah di dalam pikiran kita, tapi maklum itu semua ada di bawah sadar, meski sebenarnya sangat bisa dikontrol.
Alibinya sih biasanya; ‘Yah, maklum Manusia gitu’.
Hey man, what’s wrong with manusia. Manusia tuh ciptaan yg mulia.

Yah, mengidolakan memang tidak salah tapi kalau menggilai bisa berbahaya.
Kebawa mimpi, berarti gila dosis tinggi.
Terobsesi, berarti gila stadium 4.
Obatnya, Sadar-sadar….
Bahkan sampai lo gila, Brad Pitt nggak bakalan dateng, apalagi barengan sama gank Ocean’s Thirteen nya.

Pencarian jati diri memang terbukti susah-susah-gampang.
Selamat mencari Jati diri, tapi jangan salah menggilai.
Gw pun begitu kok teman, haha…


PS: Bagi diri sendiri dan seorang teman gw di luar sana yg mengalami gejala serupa dgn gw, yakni menggilai seorang penulis.
Bukankah kita seharusnya menggilai lihainya ia merangkai kata-kata dan aksinya menuturkan bahasa?? Sadar…sadar…. Jgn sampai kita salah menggilai untuk yg kedua kali…


Memang masa muda, masanya para remaja, masanya berapi-api.

Begitu juga, comment sangat berarti. ;p



Rgrds_

Hidup itu misterius.
Kadang orang terlalu bingung akan hidupnya sendiri.
Sering orang tak tahu akan maksud dan tujuan hidupnya.
Bahkan, frustrasi hingga bingung sampai mati.
Kalau sudah begitu, apa yg harus kita pelajari dgn melihat hal ini??

Hidup adalah karunia, dimana memang merupakan suatu masa/dimensi dimana manusia diuji untuk memilih segala sesuatu yg pastinya semuanya menggoda untuk diikuti.
Hidup bukanlah ujian dari Yg Di atas, krn hidup berarti menguji diri sendiri.
Struggle in every condition_

Di dunia ini semuanya memang memiliki keseimbangan.
Ada Bahagia-Sedih, Tertawa-Menangis, Baik-Jahat, Kiri-Kanan, Hitam-Putih, Depan-Belakang, Jujur-Tipuan, dan masih banyak lagi pilihan-pilihan.

Semua pilihan selalu ada di tangan kita dan diputuskan oleh nurani.

Jika seseorang punya yg namanya cita-cita, pastinya paling tidak ia bisa mengendarai dan mengarahkan hidupnya.
Jika seseorang punya yg namanya tujuan, pastinya paling tidak ia tekun dan memperjuangkan hidup demi tujuannya.
Jika seseorang punya yg namanya harapan, pastinya paling tidak ia bisa mengharapkan hidupnya akan berguna bagi diri dan sekitarnya.
Jika seseorang punya yg namanya keyakinan, pastinya ia tidak akan terombang-ambing dalam lautan kebingungan dan menggantungkan hidupnya.

Cita-cita, tujuan, harapan, dan sebuah keyakinan adalah bukti nyata dari passion.
Gairah kehidupan. Gairah inilah yg membuat Hidup lebih Hidup.
Jangan takut tuk bermimpi dan berharap karena semua itu nggak perlu dibayar.

Cita-cita memberikan warna kuning pada hidup.
Tujuan memberi warna hijau pada hidup.
Harapan memberi warna merah pada hidup.
Keyakinan memberi warna biru pada hidup.
Semakin banyak pengalaman, sukacita-tawa, bahkan kesedihan, memberikan semakin banyak warna dalam hidup ini.
Mengisi lembar-lembar kehidupan sama halnya dengan menggoreskan tinta pada selembar kertas. Segala goresan ada pada tangan kita, segala pilihan ada pada diri kita. Segalanya yg telah tertulis tak bisa dihapus, segalanya yg telah dipilih tak bisa disesali.
Memberikan gairah sama halnya dengan memberikan warna.
Sedang, tak ada warna berarti tak ada tujuan, mimpi, dan bahkan harapan.

Janganlah bingung akan hidup ini, karena Hidup ini terlalu singkat untuk diisi kebingungan. Janganlah resah akan hidup ini, karena Hidup ini terlalu indah untuk diresahkan.

Tak ada kata tak mungkin bagi sebuah Mimpi, tujuan, harapan, dan Keyakinan.

Enjoy this life, with our passion_

Rgrds_

Bali...Bali..Bali..L.O.V.E.....Bali..Bali

Kota yg amat sangat kaya akan budaya, dan pastinya masih dipertahankn oleh masy. sekitar. Sebenarny ini cerita lama kira2 bulan Maret yg lalu, Kami anak2 klaz 2 SMA.Santa Ursula BSD bermain bersama di Bali, alias Bali Tour. Kami menghabiskan waktu kira2 3x24 jam untuk bersenang-senang bersama.

Tempat pertama yg kami kunjungi yakni;
Puri Karambitan> Saudara2, tempat ini merupakan Puri dimana seorang Raja bertahta disana, denger2 gosipnya, tuh Raja punya istri 5, belasan anak dan puluhan cucu + cicit, wah, ckckckckck...(salut, ap rahasianya?? Hayooo, tebak! Temukan di episode' Mencari Rahasia Kuatnya Raja Karambitan')



Begitu banyak yg Harus Dipelajari, betul tidak?? Dunia ini punya banyak banget misteri-misteri kehidupan yg pastinya kita semua belum banyak tahu, termasuk kisah hidupnya pocong berkepang dua, kuntilanak bersuara nyaring dan gendruwo berambut kribo.

Maka dari itulah, gw sadar bahwa memang sekolah dari tk-sd-smp-sma bukanlah hanya sekolah-sekolahan formalitas belaka, karena ada banyak banget tujuan-manfaat dibalik itu semua yang memang blm kita sadari; Hai, para kaum pelajar! Ayo marilah kita bangkit bersama, Karena 'Bersama Kita Bisa', ohh.. belom2 itu bagian penutup ntar. (i'm totally serious! jgn diketawain donk!)

ehem..ehem.. Yak, jadi memang ternyata banyak banget yah pengetahuan di dunia ini, begitu banyak misteri alam yg akhirnya terkuak oleh akal budi manusia. Emang harusnya sih begitu, daripada dipajang doang di tempurung otak, basi baru tau deh rasa. Gw sendiri menyadari begitu miskin nya gw tentang pengetahuan2 lain yg belum gw tahu, dan pelajaran2 jaman dulu gw Tk- SD-SMP, yang secara ya, pada saat itu gw me-reject nya dari otak... dulu sih dikira nggak penting, ternyata menyesal di kemudian hari..

Saat ini, gw sudah lupa akan pelajaran jaman SD terdahulu tentang kaidah2 menulis sambung, lalu ibukota2 negara di semua benua yg ada( Kalau nggak salah lima benua khan! emang sekarang dah nambah yah??) pada waktu itu menuju Ujian akhir, gw apal mati tuh nama ibukota, tapi kok yah sekarang dengan gampangnya semua hilang-lenyap-luluh lantak-tak dpt ditemukan-dan sinonim lain dari 'hilang'. Padahalkan itu penting banget. Lalu, pelajaran sejarah jaman di SMP, seperti Konperensi(ejaan org Betawi) Meja Bundar, mulai dari tgl, orang, sampai jalan ceritanya ajah gw udah lupa. Sungguh mengenaskan.. Oh ya, jaman2nya manusia purba layaknya dirimu yg sedang membaca artikel ini, 'Megantropus Erectus, atau Homosapiens apa gitu panjangannya.

Nah, mumpung kita masih punya banyak waktu, tenaga, dan syukur-syukur biaya, nggak salah orang boleh sekolah tinggi2, asal jgn dilupain apa pun itu yg pernah dipelajari termasuk pelajaran akan nilai2 kehidupan. Membaca juga merupakan salah satu 'Jendela Dunia' untuk melihat dan mempelajari apa yang sedang terjadi di dunia ini, Magkenye jangan jadi seperti Katak dalam tempurung, Frog in the coconutshell.
Okey?Mengutip kata2 yang diatas; "Hai, para Pelajar seantero! Ayo, Marilah kita bangkit bersama. Karena' Bersama Kita Bisa' begitu kata Pak.SBY"

rgrds_